Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata (YKKS) Semarang bekerjasama dengan Hidrophonik Agrofarm Bandungan (HAB) sejak Minggu, 3 Maret sampai Jumat 8 Maret 2019 lalu mengirim 7 anak didiknya di HAB Bandungan, Kabupaten Semarang. Pengiriman peserta kursus ini dalam rangka kegiatan kerjaku.org memberi pengetahuan dan keterampilan kepada orang muda untuk memasuki dunia kerja. Menurut Paulus Mujiran sebagai Direktur YKKS, “Hidroponik merupakan aktivitas pertanian dimana proses budidaya tanaman menggunakan medium air untuk menggantikan tanah. Sehingga budidaya sistem hidroponik ini dapat memanfaatkan lahan yang sempit seperti perkarangan rumah dan atap suatu bangunan maupun atap rumah”. Lebih lanjut Paulus yang juga aktivis LSM ini mengatakan pelatihan ini diberikan untuk para pemula dan menengah dengan mempelajari berbagai metode hidroponik dari awal hingga panen. Disamping itu juga memahami berbagai hama, penyakit, dan cara penanggulangannya. Menurut Markus Yuliyanta, SPd yang juga pendamping kegiatan ini menambahkan materi yang diberikan dalam pelatihan meliputi : dasar dasar hidroponik dan metode yang sering digunakan oleh petani hidropnik. Juga cara penyemaian dan pindah tanam dalam skala rumahan hingga industri. Dan memahami kompetensi nutrisi dan pemberiannya ketanaman sayuran dan buah. Kata Yuliyanta “Pengedalian hama dan penyakit untuk tanaman sayuran dan buah menjadi amat penting. Selain tentu saja pemasaran dan cara pegepakan yang benar”. Lebih lanjut Yuli mengatakan tim kerjaku.org di bawah binaan YKKS mengadakan pelatihan bercocok tanam dengan sistem hidroponik ini atas ide anak-anak muda yang ingin berwirausaha dari jalur pertanian namun hanya tersedia lahan untuk budidaya yang sempit. Dan ini menjadi langkah maju yang bermanfaat karena sebagian wilayah desa dampingan YKKS berada di desa dengan dunia pertanian sebagai sektor yang sangat diandalkan. Ini menjadi peluang memperoleh penghasilan lebih dari hasil budidaya hidroponik dimana tanaman hasil budidaya hidroponik memiliki nilai jual lebih tinggi di bandingkan dengan tanaman yang di budidaya secara konvensional di tanam dalam tanah. Selain itu manfaat lain apabila membudidaya tanaman secara hidroponik yaitu penggunaan pupuk dan air yang lebih efisien, pengendalian hama dan penyakit pada tanaman lebih mudah, tanaman tumbuh lima kali lebih cepat, dapat menghasilkan mutu yang lebih baik, biaya pembuatan yang relatif murah karena hanya memerlukan tenaga dan waktu singkat, tanaman yang tumbuh melalui teknik ini memiliki nilai gizi yang lebih baik, kuantitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih, mudah di tanami dan tanaman bisa tumbuh dimana saja asalkan kebutuhan pertumbuhannya terpenuhi. Direktur HAB Richardus Indra Gunawan mengatakan, “sangat senang bermitra dengan YKKS yang merupakan Mitra dari ChildFund Indonesia untuk mengadakan pelatihan teknik bercocok tanam dengan sistem hidroponik dengan harapan orang muda selain menambah ketrampilan juga meningkatan pedapatan dengan menjual hasil usahaya, dampak lebih jauh lagi mereka menjadi daya pengerak bagi sesama orang muda untuk kreatif dan mau mengembangkan diri” tandas Indra yang juga alumnus Pascasarjana Teknologi Pangan Unika Soegijapranata ini. Lebih lanjut Richardus berharap ke depan anak-anak muda yang dikirim semakin banyak. Setelah kloter pertama dari YKKS selanjutnya beberapa kelompok anak lain terutama dari Kulon Progo yang merupakan binaan Yayasan Mitra Anak Sejati akan menyusul. (ts).